Tidak ada Pertemanan antara laki-laki dan perempuan melainkan diantaranya akan melibatkan perasaan
Tidak ada Pertemanan anatara laki-laki dan perempuan melainkan diantaranya akan melibatkan perasaan, mungkin hal ini akan dianggap tidak mungkin atau mungkin, sisi pandang hal ini tidak terlepas dari mana sudut pandang seseorang untuk melihat hal tersebut, dan akan terbaca bila dimana di lihat dari sudut pandang yang menyeluruh bahkan teramat dalam.
Tidak terlepas dari cerita kemarin yang muncul menimpa kehidupan saya, dari obrolan teman ngopi yang tidak canggum lagi untuk berdebat membicarakan suatu hal dari sisi positif dan negatif.
Obrolan tentang seseorang yang sudah mempunyai pasangan namun tetap memilih berteman dengan lawan jenis, sebut saja obrolan kami ini obrolan yang mengacu dari sudut pandak prularisme, kami membicara akan baiknya hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan, sejatinya kita mahluk sosial yang membutuhkan mahluk-mahluk lainya di dunia "tidak bisa hidup benar-benar sendiri" bahwak ketika kita pergi ke suatu tempat juah dan terpencil, nyatanya kita tidak bisa mengawali hidup dengan sendiri, dari menanam makanan sendiri dan melakukan hal apapun sendiri, nyatanya kita masih membutuhkan makanan dari hasil yang di tanam orang lain, bahkan tak lepas dari apapun, sudah seumumnya manusia adalah mahluk sosial.
Permasalahan terjadi ketika seseorang mempunyai pasangan, namun tetap ingin mempertahankan hubungan dengan teman lawan jenisnya, hal tersebut adalah hal yang biasa, namun setelah mencapai tingkat - tingkat tertentu, suatu pasangan di haruskan bisa saling menjaga dan mengerti, untuk saling menjaga dan tidak terjadinya saling menyakiti perasaan satu sama lain.
Dilihat dari sisi pandangan orang yang mencintai pasanganya, pendapat umum yaitu biasa saja, namun di sisi X pertememanan yang melibatkan lawan jenis bisa tidak biasa saja, dikalau hal seperti bepergian di malam hari sampai menginap di suatu tempat, walaupun tidak melakukan apa-apa toh lebih baik tidak, dikarenakan alasan untuk menjaga hati pasangan tersebut, dan menutup terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, seperti lunturnya kepercayaan dan mengurangi rasa effort atas perilaku tersebut.
Kepercayaan dan keseimbangan menjaga perilaku adalah hal yang harus sering disinkronkan, jangan kita memupuk kepercayaan, namun hal yang melunturkan kepercayaan tersendiri terus dilakukan dan sengaja di buat, upaya ini tidak sinkron dengan hal untuk memupuk kepercayaan.
contoh kasus : Raya sudah percaya bahawa Reni orang yang jujur, namun sekali Reni tertangkap berbohong maka runtuhlah semua kepercayaan Raya, seperti pepatah yang mengatakan "karena nila setitik rusak susu sebelanga" sangat jelek untuk sebagian orang, karna kepercayaan dihapuskan dengan satu kali kejelekan, idealnya sih kita memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain, namun rasa yang naif kadang muncul di jiwa-jiwa manusia, namun tak sedikit yang lapang dada untuk memaafkan kekasihnya, hal ini terjadi karna suatu cinta yang luar biasa yang terlahir di dalam jiwa manusia.
Akhir pembicaraan memanas, walau kopi semakin dingin, namun kami tetap bersitegang memanas membakar kalori-kalori yang ada di dalam tubuh, membusungkan dada masing-masing, meninggikan suara, dan menguatkan pendapat sendiri-sendiri.
Suatu pernyataan muncul dari beberapa orang, yang membuat saya setuju akan pendapatnya yaitu :
"Pembenanaran itu bisa dilihat dari penilaian banyak orang, jangan merasa benar sendiri tanpa melihat penilaian banyak orang"
Note : Maka dari itu saya tergugah meneliti pandangan orang - orang yang saya temui.
Menurut Penelitian yang saya lakukan dengan menyasar laki-laki dari teman saya, dari 5 orang yang saya tanya dengan pertanyaan "bagai mana jika anda mempunyai pasangan wanita namun berangkat bersama teman lawan jenisnya dalam keadaan malam hari, dengan posisi menginap di suatu tempat, lalu dengan jawaban lantang teman yang saya tanyakan hampir sama menjawab dengan jawaban :
Bagaimana dengan hubungan yang harusnya di jaga dengan dua orang pasangan tersebut, bukankah tiada hubungan tanpa aturan ? kalo aturanya seperti itu teman saya sangat tidak setuju, tak ada kata untuk membenarkan perilaku perempuan yang berangkat dengan lawan jenis dalam keadaan larut malam dan menginap, walalpun status mereka adalah teman dekat, bukankah pandangan Agama Islam pun melarang hal yang demikian.
Mungkin dalam sudut pandangan yang lain terjadi ketidak sepakatan atas pandangan tersebut, namun dari banyak pertanyaan yang menyasar teman saya atas dasar "penelitian" mereka setuju akan hal itu tidak biasa-biasa saja, banyak juga pandangan negatif akan hal itu.
Semua pembaca bisa mencermati dengan cara yang berbeda-beda tentunya, namun apabila ada masukan yang ingin disampaikan bisa di tulis di kolom komentar !!!
Komentar
Posting Komentar